PERNAH

pernah hampir memiliki,
kemudian pergi.

pernah menyatakan rasa,
kemudian jadi luka.

pernah membayangkan masa depan berdua,
kemudian dengan enak membuangnya.

pernah berjanji untuk setia,
kemudian berdusta.

pernah menghabiskan waktu berdua,
kemudian tidak saling menyapa.

mengapa semua harus menjadi 'pernah' lalu 'kemudian'
mengapa harus 'pernah' padahal aku ingin selalu bersamamu,
memilikimu,
menyayangi mu,
menua bersamamu.

setelah difikir,
mengapa aku bertemu denganmu,
lebih baik kita tidak perlu bertemu,
kalau hanya untuk 'pernah'.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pikiran yang Berlebihan

Melewati Hari dengannya

Sempurna.